Mediasitus dakwah islam, Berbagi informasi dan kajian keislaman, Nasihat ulama, Motivasi dan hikmah, Dunia santri pesantren, Download Kitab Kuning
Post navigation Keinginan menjadi bagian dari umat Islam, masuk Islam dan menjadi mualaf nyatanya tidak mudah bagi seseorang. Kebanyakan kasus dan kisah yang kami terima dari para mualaf adalah keluarga tidak mendukung niat baik seseorang memeluk Islam. Hal itu wajar karena setiap orang pasti menganggap agamanya yang benar dan agama lain tidak benar. Tapi banyak juga keluarga yang dengan lapang dada menerima bahwa semua orang berhak beragama sebagaimana yang diyakini. Hubungan dengan Tuhan memang tidak bisa sejalan tapi Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada semua orang. Kunci seseorang bisa menerima ajaran Islam adalah hidayah Allah. Salah satunya mungkin ditunjukan melalui keindahan prilaku adab dan moral muslim / muslimah kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Continue reading → Pada kali ini Mualaf Center Nasional Aya Sofya mensyahadat dua orang secara bersamaan. Berkah keindahan Islam yang membuat hampir setiap hari selalu ada orang yang menghubungi kami. Berbagi kisah dan motivasinya ingin memeluk agama Islam dengan secara menyeluruh. Setiap mualaf memiliki kisah yang menginspirasi dan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Mualaf kali ini bernama Ronald Damar Pramayuda, seorang pria berusia 37 tahun. Berasal dan tinggal di Surabaya bersama dengan istrinya yang juga beragama Kristen. Namun sebab suatu hal, pada akhirnya beliau ingin memeluk Islam. Kisah dan alasannya ingin menjadi seorang mualaf akan kami bahas selengkapnya di sini. Continue reading → Kisah mualaf kali ini berasal dari seorang gadis cantik dari Kota Surabaya. Lahir dari keluarga yang berbeda agama, ayahnya beragama Kristen dan ibunya beragama Islam. Namun, diusianya yang masih muda itu harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah bercerai. Semenjak itu ia tinggal bersama tantenya yang merupakan adik dari sang ayah. Hari-harinya tidak mudah dan dilanda kebingunan jati diri karena negara sudah mengakui bahwa dirinya telah beragama Islam. Status keagamaan dalam KTPnya adalah Islam. Namun, kenyataannya menjalankan ritual ibadah agama lain sebagaimana mengikuti agama sang tante yang beragama Kristen. Gadis cantik dari Kota Surabaya ini adalah Mbak Tania. Continue reading → Pada kali ini kita kedatangan seorang tamu yang akan berbagi kisah tentang keinginannya menjadi mualaf. Seorang wanita cantik asal Mojokerto dengan dengan background keluarga yang beragama Katolik. Beliau dibesarkan di lingkungan yang menjunjung tinggi toleransi dan kerap kali bergaul dengan orang-orang Islam. Wanita ini adalah Finna Idelia Natasha yang kami panggil Mbak Finna. Mbak Finna adalah anak bungsu yang memiliki 2 orang kakak. Masing-masing anggota keluarganya memiliki keyakinan yang berbeda-beda tentang agama. Lahir dari orang tua yang berkeyakinan Katholik. Berawal dari kisah kakak pertamanya yang memutuskan untuk beragama Konghucu dan kakak keduanya menjadi mualaf dengan memeluk Islam. Hingga pada akhirnya Mbak Finna memutuskan untuk memeluk Agama Islam. Continue reading → Kisah mualaf kali ini tentang tentang seorang wanita paruh baya yang ingin masuk Islam. Beliau bernama Ibu Mujiah, wanita asal Bantaran Kali Brantas. Datang ke Mualaf Center Nasional Aya Sofya Kota Malang bersama calon suaminya yakni Bapak Mad. Bersama dua orang saksi lainnya yakni Bapak Lutfi dan Bapak Joko yang keduanya merupakan rekan dekat dari pasangan ini. Meski Bu Mujiah dan Bapak Mad akan melakukan pernikahan. Namun hal itu bukan menjadi satu-satunya alasan yang membuat Bu Mujiah untuk memeluk Islam. Keinginannya memeluk Islam sudah ada sejak lama, bahkan anak beliau yang beragama Islam kerap kali menjelaskan sedikit demi sedikit perihal tentang Islam. Hidayah disebar oleh Allah dan sudah ada didepan mata beliau, namun saat itu belum ada tekad bulat untuk memeluk Islam. Continue reading → Post navigation
PENGESAHANPANITIA UJIAN . Skripsi berjudul MUSIBAH DALAM AL-QUR'AN (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN SAYYID QUTB DAN IBN KATSÎR ATAS SURAT AL-HADÎD AYAT 22 DAN 23) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.) pada Program Studi Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in 270 H yang hafal Al-Qur’an. Namanya adalah sebaik-baik nama, Abdah bin Abdurrahiim.[1] Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya ? Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Ayat apakah itu ? Apa yang melatarbelakangi dia keluar dari Diinullah. Inilah kisahnya Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita Romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara. Kaum muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah. Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.” Syahwat telah memenuhi relung hati Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ "Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." QS. Al-Baqarah 7. Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah. Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu ?” Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ “Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim.” ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ “Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka." QS. Al Hijr 2-3. Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam. Na'udzubillah... ***** Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih. Saudara-saudariku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat. Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki sesama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih. Sumber Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath-Thahir dalam buku “Di bawah Kilatan Pedang” 101 Kisah Heroik Mujahidin. ___________________ Sumber asli [1] Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitabnya Al-Bidayah wa An-Nihayah 11/74 وفيها 278 هـ توفي عبدة بن عبد الرحيم قبحه الله ذكر ابن الجوزي أن هذا الشقي كان من المجاهدين كثيرا في بلاد الروم، فلما كان في بعض الغزوات والمسلون محاصروا بلدة من بلاد الروم إذ نظر إلى امرأة من نساء الروم في ذلك الحصن فهويها فراسلها ما السبيل إلى الوصول إليك ؟ فقالت أن تتنصر وتصعد إلي، فأجابها إلى ذلك، فلما راع المسلمين إلا وهو عندها، فاغتم المسلمون بسبب ذلك غما شديدا، وشق عليهم مشقة عظيمة، فلما كان بعد مدة مروا عليه وهو مع تلك المرأة في ذلك الحصن فقالوا يا فلان ما فعل قرآنك ؟ ما فعل علمك ؟ ما فعل صيامك ؟ ما فعل جهادك ؟ ما فعلت صلاتك ؟ فقال اعلموا أني أنسيت القرآن كله إلا قوله ربما يود الذين كفروا لو كانوا مسلمين ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويلهيهم الامل فسوف يعلمون الحجر 3 “Pada tahun 278H, telah wafat Abdah bin Abdurrahim –semoga Allah memburukkannya-, telah disebutkan oleh Ibnul Jauzy bahwa orang malang ini dulunya termasuk dari seorang lelaki yang sering berjihad di negeri Romawi. Ketika dalam beberapa peperangan dan pada waktu itu kaum muslim mengepung sebuah daerah dari kekuasan Romawi, lelaki sang mujahid yang terkena godaan ini memandang kepada seorang wanita dari bangsa Romawi di benteng tersebut, maka akhirnya lelaki ini menginginkan wanita tersebut, lalu ia menyurati wanita tersebut; “Bagaimana agar aku bisa sampai kepadamu?”, wanita ini menjawab “Kamu masuk ke dalam agama Nashrani lalu kamu naik menemuiku”, lalu lelaki ini menerima ajakan tersebut”, maka ketika kaum muslim mengepung malah dia berada bersama wanita tersebut. Kejadian itu sangat menyakitkan dan memberatkan kaum muslim, setelah beberapa waktu berlalu, kaum muslim melewati benteng tersebut dan si lelaki ini sedang bersama wanita tersebut di benteng itu, mereka kaum muslim bertanya kepada lelaki tersebut “Wahai Fulan, Apa yang telah Al-Qur’an lakukan terhadapmu?, apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan oleh jihadmu terhadapmu? Apa yang telah diperbuat shalatmu terhadapmu?”, lelaki ini menjawab “Ketahuilah kalian semuanya, sesungguhnya aku telah lupa Al-Qur’an kecuali Firman-Nya Artinya “Orang-orang yang kafir itu sering kali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka”. QS. Al Hijr 2-3. Sumber 2007Kisah Al-Gharanik. Menyingkap Tabir Kebohongan, Kisah Kontroversial Pujian Nabi Shallalahu Alaihi Wassalam Terhadap Berhala ( Kisah Al-Gharanik ). Ebook di kompilasi dari Buku : Terbitan Pustaka Azzam , Cetakan Pertama , 2004. 28 PERKATAAN AL HAFIDZ IBNU HAJAR DAN SANGGAHAN ATAS PERKATAANNYA

Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam KISAH SEORANG MUJAHID PENGHAFAL ALQURAN YANG MURTAD DI AKHIR HANYATNYA KISAH SEORANG MUJAHID PENGHAFAL ALQURAN YANG MURTAD DI AKHIR HANYATNYA بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KISAH SEORANG MUJAHID PENGHAFAL ALQURAN YANG MURTAD DI AKHIR HANYATNYA Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in 270 H yang hafal Alquran. Namanya adalah sebaik-baik nama, Abdah bin Abdurrahiim. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Alquran, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya, serta ketakwaan dan keimanannya? Namun tak dinyana, terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Alquran. Namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Apa yang melatarbelakangi dia keluar dari Diinullah Agama Allah? Mari kita simak kisahnya berikut ini. Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke Neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinya pun dihantar ke Neraka oleh seorang wanita Romawi. Tidak dengan pedang, melainkan dengan asmara. Kaum Muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa, bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ulkhatimah. Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab “Kakanda, masuklah agama Nasrani, maka aku jadi milikmu.” Syahwat telah memenuhi relung hati Abdah, sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, Tuli peringatan, dan buta Alquran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” [QS. Al-Baqarah 7] Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum Muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Alquran meninggalkan Allah? Ketika dibujuk untuk tobat, ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya “Di mana Alquranmu yang dulu???” Ia menjawab “Aku telah lupa semua isi Alquran kecuali dua ayat saja.” Apa antum tahu, dua ayat apa saja yang masih dia hafal? رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ “Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di Akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang Muslim.” ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ “Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan kosong. Maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka.” [QS. Al Hijr 2-3] Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya. Kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir, namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nasrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam. Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya, berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad. Apalah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria, daripada fitnah wanita.” [Muttafaqun Alaih] Semoga Allah melindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia, serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat. Semoga para suami, para anak laki-laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua, teman-teman lelaki sesama Muslim, selalu dalam lindungan Allah, dijauhkan dari syahwat dan maksiat, selamat dunia Akhirat. Jangan bangga dengan hijrah kita saat ini. Karena kita tidak pernah tahu akhir masa hidup kita. Terus istiqamah berpegang teguh pada Alquran dan Sunnah. Karena bagi seorang Muslim, Surgalah tempat beristirahat kita yang sesungguhnya. Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Mu’thi al-Maidani hafizhahullah Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest KISAH SEORANG MUJAHID PENGHAFAL ALQURAN YANG MURTAD DI AKHIR HANYATNYA Related Posts

KISAHNYATA Murtadnya Sang Hafidz Quran - Ustadz Khalid Basalamah's Video From Hidayah.Indonesia have lenght about 2:29 and was viewed more than 135784 and is still growing. Related Video with KISAH NYATA Murtadnya Sang Hafidz Quran - Ustadz Khalid Basalamah Ustadz Adi Menangis Karena Sebuah Surat.
Syahdan, lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dia termasuk dari Tabi’in yang hafal Al-Qur’an. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya? Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Dalam sebuah peperangan yang dahsyat antara pasukan Muslim melawan tentara Romawi, pemuda ini telah memainkan perannya dengan baik dan heroik. Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Kaum muslimin sedang mengepung benteng Romawi. Tiba-tiba mata si pemuda tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah. Tak tahan melawan kecamuk dalam dadanya, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.” Syahwat telah memenuhi relung hati si pemuda ini, sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah. Dikisahkan,pemuda penghafal Al Qur’an dan mujahid ini akhirnya hidup dan mati dalam kekufuran. Hingga suatu ketika pasukan Muslim berhasil menemui dan mebujuknya untuk kembali ke pangkuan Islam, namun tidak berhasil. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???” Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ “Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim.” ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ “Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka. QS. Al Hijr 2-3. Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam. Aduhai, betapa kita tidak memiliki garansi apa-apa terhadap keimanan kita, kecuali atas rahmat Allah SWT yang menjadikan kita istiqamah. Seorang hafidz nan mujahid saja bisa diangkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi kita yang tidak punya amalan-amapan istimewa apalagi keimanan yang kuat. Maka para pemuda, marilah senantiasa waspada dengan segala fitnah yang senantiasa mengancam, khususnya syahwat wanita. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki esama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin. Catatan Diceritakan bahwa pemuda tersebut dahulunya adalah seorang tabiin, Abdah bin Abdirrahiim. Hal ini berdasarkan penukilan dari kitab al Bidayah wan Nihayah yang ditulis oleh Imam Ibnu Katsir, rahimahullah, dan beliau meriwayatkan dari Ibnu Jauzi. Namun hal ini dibantah oleh penukilan lainnya. sesungguhnya yang murtad sehingga memutuskan menjadi nasrani itu adalah pemuda yang tidak disebut namanya. Dia adalah pengikut dari Abdah bin Abdurrahim. Sedangkan Abdah bin Abdirrahim sendiri adalah sebagai periwayat kisah tersebut, bukanlah pelakunya. Abdah bin Abdirrahim adalah salah satu guru Imam A-Nasaai, yang dinilai shoduq oleh sebagian Ulama. Dan beliau wafat pada tahun 244 H. Wallâhu a’lam.
\n \n kisah murtadnya seorang hafidz quran
kisahkisah ta'awun dalam al qur'an takaful di bidang materi dan moral ukhuwah itu meliputi seluruh golongan, bukan. kasta pasal 8: hukum dan perundang-undangan pentlngnya tasyri' rabbani bagi masyarakat tasyri' tidak hanya terbatas pada hukum pidana islam menutupi masalah-masalah hukuman (hudud)
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 9Jika kita terbiasa melanggengkan rantai dosa dengan alasan gengsi dan takut akan jatuhnya HARGA DIRI, maka boleh jadi kita sudah tidak berharga lagi dihadapan Allah subhanahu wa ta'alaManusia kerap menyepelekan dosa, karena merasa amal baik jauh lebih banyak. Jika merasa hina dihadapan Allah, kita pasti paham bahwa terlalu sedikit hak-hak Allah yang kita tunaikan dibandingkan dengan tumpukan dosa diri. Ingat, gunung itu awalnya hanyalah tumpukan selalu lalai dengan nikmat yang Allah berikan. Padahal sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik untuk kita. Kita merasa bahwa dosa-dosa kita sudah diampuni padahal semua itu belum tentu Masih ingatkah kita dengan murtadnya seorang hafiz Qur'an yang bernama Abdah bin abdurrohiim. Yang dulunya adalah penghafal Al-Quran tapi ia lalai dan murtad dari agamanya yaitu islam. Singkat cerita ia jatuh cinta terhadap wanita romawi yang membuat ia jatuh ke dalam dosa dengan syahwatnya. Diakhir hidupnya sangatlah di sesali. Tahukah kamu hanya 2 ayat Al-Quran saja yang mampu ia ucapkan yaitu . "Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang Muslim." . "Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka." QS. Al Hijr 2-3.Dari ayat diatas sangatlah disayangkan, kalau kita masih terus lalai. Dan Allah yang membolak-balikan hati manusia. Hanya kepada-Nya kita memohon agar terus diberi keistiqomahan. Lihat Kurma Selengkapnya
Tahun634 M, Abu Bakar as-Shiddiq menghembuskan nafas terakhirnya. Menjelang wafat, ia menunjuk Umar bin Khathab untuk menggantikannya sebagai khalifah. Berkat jasa dan perannya saat menjadi khalifah, Abu Bakar mendapat julukan sebagai the savior of Islam after the Prophet Muhammad (penyelamat Islam setelah Nabi Muhammad Saw wafat).
– Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in 270 H yang hafal Al-Qur’an. Namanya adalah sebaik-baik nama, Abdah bin Abdurrahiim.[1] Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya? Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Ayat apakah itu? Apa yang melatarbelakangi dia keluar dari Diinullah. Inilah kisahnya Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita Romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara. Kaum muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah. Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.” Syahwat telah memenuhi relung hati Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. QS. Al-Baqarah 7. Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah. Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???” Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ “Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim.” ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ “Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka. QS. Al Hijr 2-3. Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam. Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih Saudara-saudariku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat. Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki sesama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih Sumber Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath-Thahir dalam buku “Di bawah Kilatan Pedang” 101 Kisah Heroik Mujahidin. ___________________ [1] Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitabnya Al-Bidayah wa An-Nihayah 11/74 وفيها 278 هـ توفي عبدة بن عبد الرحيم قبحه الله ذكر ابن الجوزي أن هذا الشقي كان من المجاهدين كثيرا في بلاد الروم، فلما كان في بعض الغزوات والمسلون محاصروا بلدة من بلاد الروم إذ نظر إلى امرأة من نساء الروم في ذلك الحصن فهويها فراسلها ما السبيل إلى الوصول إليك ؟ فقالت أن تتنصر وتصعد إلي، فأجابها إلى ذلك، فلما راع المسلمين إلا وهو عندها، فاغتم المسلمون بسبب ذلك غما شديدا، وشق عليهم مشقة عظيمة، فلما كان بعد مدة مروا عليه وهو مع تلك المرأة في ذلك الحصن فقالوا يا فلان ما فعل قرآنك ؟ ما فعل علمك ؟ ما فعل صيامك ؟ ما فعل جهادك ؟ ما فعلت صلاتك ؟ فقال اعلموا أني أنسيت القرآن كله إلا قوله ربما يود الذين كفروا لو كانوا مسلمين ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويلهيهم الامل فسوف يعلمون الحجر 3 “Pada tahun 278H, telah wafat Abdah bin Abdurrahim –semoga Allah memburukkannya-, telah disebutkan oleh Ibnul Jauzy bahwa orang malang ini dulunya termasuk dari seorang lelaki yang sering berjihad di negeri Romawi, ketika dalam beberapa peperangan dan pada waktu itu kaum muslim mengepung sebuah daerah dari kekuasan Romawi, lelaki sang mujahid yang terkena godaan ini memandang kepada seorang wanita dari bangsa Romawi di benteng tersebut, maka akhirnya lelaki ini menginginkan wanita tersebut, lalu ia menyurati wanita tersebut; “Bagaimana agar aku bisa sampai kepadamu?”, wanita ini menjawab “Kamu masuk ke dalam agama Nashrani lalu kamu naik menemuiku”, lalu lelaki ini menerima ajakan tersebut”, maka ketika kaum muslim mengepung malah dia berada bersama wanita tersebut, kejadian itu sangat menyakitkan dan memberatkan kaum muslim, setelah beberapa waktu berlalu, kaum muslim melewati benteng tersebut dan si lelaki ini sedang bersama wanita tersebut di benteng itu, mereka kaum muslim bertanya kepada lelaki tersebut “Wahai Fulan, Apa yang telah Al-Qur’an lakukan terhadapmu?, apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan oleh jihadmu terhadapmu? Apa yang telah diperbuat shalatmu terhadapmu?”, lelaki ini menjawab “Ketahuilah kalian semuanya, sesungguhnya aku telah lupa Al-Qur’an kecuali Firman-Nya Artinya “Orang-orang yang kafir itu sering kali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka”. QS. Al Hijr 2-3.
\n\nkisah murtadnya seorang hafidz quran
Hidupdibawah naungan Al Qur'an adalah suatu nikmat. Nikmat yang tidak dimengerti kecuali oleh yang merasakannya. kemurtadan mereka adalah kemurtadan yang sangat parah sehingga hujah tentang murtadnya mereka tidak terbantahkan lagi. Seandainya mereka melakukan salah satunya saja tentu mereka kafir, lalu bagaiman jika mereka telah
وَمَنْيَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى
LirikAku Ingin Jadi Hafidz Quran. Bercita-cita menjadi seorang penghafal Al-Qur'an atau hafidz Qur'an merupakan cita-cita yang sangat mulia. Kebanyakan keluarga muslim menginginkan anaknya menjadi seorang hafidz Qur'an. Tentunya anak yang hafidz Qur'an merupakan kebanggaan keluarga di dunia dan akhirat. Mudah-mudahan anak-anak kita
SejarahKodifikasi Al Quran. Alquran adalah wahyu Ilahi yang diturunkan ke bumi melalui seorang Nabi yang tidak bisa menulis dan membaca tulisan, beliau adalah Nabi Muhammad Saw. Walau beliau seorang yang tidak bisa menulis dan membaca pada awal masa kenabiannya, namun rasa semangat dalam menerima wahyu, serta menghafalkannya tidak mengurangi
Setiapkita sebagai kaum muslimin wajib beriman bahwa manusia akan diuji di dalam kubur mereka setelah mati, ujian ini disebut dengan fitnah kubur. Hal ini tersebut di dalam Al-Kitab dan As-Sunnah dan ia merupakan kebenaran yang harus diimani. Karena, setelah usai fitnah kubur -kita berlindung kepada Allah dari fitnah dan azab kubur- ada dua kemungkinan: Memperoleh azab atau nikmat
Kisahini terjadi pada seorang pemuda di kota Jeddah beberapa tahun yang lalu. Dia seorang muadzin di sebuah masjid dan seorang hafiz Quran. Pemuda ini dikenal karena kepribadian dan akhlaqnya yang baik. Pada suatu hari Jumat, sebelum matahari menyingsing setelah shalat Subuh, dia pergi ke rumah kakek-neneknya di sebuah desa dekat kotanya.
menggodho puasa dan salat, selama murtadnya sebagai sanksi keras dan peringatan atas kemurtadannya. Bayi Lahir Setelah Maghrib Akhir Ramadhan Pertanyaan: Apakah bayi yang lahir setelah terbenam
Pendapatyang paling rajih menurut ahlus sunnah bahwasanya iman adalah: ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang. Berkata Ibnu Hajar rahimahullah bahwasanya: Al Lalikai meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Al Bukhari beliau berkata: saya bertemu lebih dari seribu lelaki dari para ulama di kota-kota, maka saya tidak melihat seorang pun dari mereka yang menyelisihi bahwasanya iman
kembalinyajasad seorang Hafidz al-Quran kepadaNya dengan senyuman Di akhir hayatnya, dia meninggal dengan senyuman di wajahnya. Nampak sangat damai dan tenang. Kita tidak pernah tahu pengakhiran hidup seseorang. Cuma kita semua berharap mendapat pengakhiran yang bahagia. Kisah anak muda ini boleh menjadi contoh kecil pengakhiran kehidupan yang bahagia. Pemuda itu mati dengan senyuman di []
Isupenghinaan agama Islam di Malaysia terutamanya di media sosial masih tidak dapat ditangani dengan sebaiknya melalui sistem perundangan sedia ada. Sehingga ke hari ini masih berlaku perbuatan mencerca, menghina dan merendahkan martabat agama Islam
ParaHafidz dan Juru Tulis Al-Qur'a pada masa Rasulullah SAW sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur'an), baik hafal sebagian saja atau seluruhnya. Abu Bakar dihadapkan peristiwa-peristiwa besar berkenaan dengan murtadnya sejumlah orang Arab. Karena itu ia segera menyiapkan pasukan dan mengirimkannya untuk memerangi
Ketikaseorang murid terbaiknya meminta ia berkenan menulis buku baginya, ia beranjak menuju simpanan bukunya dan 7 'Abd al-Rahman b. Sulayman Al-Ahdal, Al-Nafs al-Yamânî wa al-Rûh al-Rayhânî fî Ijâzat al-Qudhât Banî al-Syawkânî (Sana'a: Markaz al-Dirasat wa al-Abhats al-Yamaniyyah, 1979), hlm. 138-143.

Menurutsaya, nabi bersikap seperti itu karena, dalam Al-Quran, hukuman terhadap si murtad memang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Allah SWT. Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia biasa yang bertugas menyampaikan risalah Ilahi. Beliau bukan Tuhan yang turun ke bumi. Itulah sebabnya Al-Quran menegaskan tidak ada paksaan dalam agama.

z22AcC.